Kepadatan Penduduk Di DKI Jakarta & Cara Mengatasinya

Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta atau yang lebih dikenal dengan nama DKI Jakarta, merupakan sebuah ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta merupakan kota terbesar di Indonesia .Jakarta juga sering disebut kota metropolitan  karena dipenuhi oleh pendatang yang berjuang untuk mencari nafkah dikota yang dulunya namanya batavia. Selain itu pusat bisnis, pusat politik, pusat kebudayaan dan pusat pemerintahan, menjadi alasan mengapa DKI Jakarta disebut sebagai daerah metropolitan. Ada banyak hal lagi yang menjadi penyebab terjadinya kepadatan penduduk di daerah DKI Jakarta, diantaranya :

A. Perpindahan penduduk

Hal ini merupakan faktor yang sangat besar dalam perkembangan penduduk di daerah DKI Jakarta, tidak heran mengapa Jakarta dipenuhi oleh orang – orang dari luar Jakarta, seperti pulau Jawa,

Gambar 1. Arus balik di terminal Pulo Gadung

Sumatera, Sulawesi, bahkan daerah Timur Indonesia sekalipun, seperti Mauluku dan Papua. Sering kali perpindahan ini terjadi disaat arus balik mudik, yang biasanya terjadi saat hari Raya Lebaran. Banyak alasan mengapa mereka jauh – jauh datang dari luar pulau untuk tinggal menetap di daerah Jakarta. Seperti

: Lapangan pekerjaan, yang sebagian orang menggatakan bahwa peluang kerja di Jakarta sangat besar. Hal ini tentu sangat menambah jumlah penduduk diaerah DKI Jakarta, selain itu faktor lain adalah Pendidikan. Ya, Di Jakarta banyak anak – anak datang untuk mencari Ilmu sebanyak – banyak, mulai dari SD, SMP, SMA / SMK, dan Perguruan Tinggi.

B. Angka Kelahiran dan Kematian

Di Daerah DKI Jakarta, angka kelahiran sangat berbeda jauh dengan angka kematian. Kebanyakan, wanita di daerah DKI Jakarta menikah diusia muda, kurang lebih saat mereka berusia diatas 20 tahun. Hal tersebut memicu timbulnya angka kelahiran lebih cepat. Selain itu faktor kelahiran juga dipicu oleh anggapan masyarakat mengenai, banyak anak banyak rejeki. Padahal hal ini sangat merugikan sebahagian orang yang memiliki ekonomi kurang mampu, mereka harus menghidupi anak mereka dengan ekonomi terbatas.

Selain penyebab diatas, adapula dampak yang sangat dirasakan masyarakat DKI Jakarta akibat overload diantaranya :

A. Lahan Pemukiman yang semakin bertambah

Gambar 2. Pemukiman disekitar Kali Ciliwung

Pemukiman penduduk yang semakin bertambah menyebabkan berkurangnya lahan didaerah DKI Jakarta,. Hal ini, tidak sesuai dengan jumlah lahan yang minim. Sehingga sebahagian warga yang tidak memiliki dana untuk membeli lahan, mencari alternative lain seperti menempati lahan pemerintah secara sepihak  oleh masyarakat bahkawan lebih parahnyanya lagi mereka tinggal di pinggiran kali, yang sebenarnya bukan yang tempat ideal untuk yang dijadikan tempat tinggal, Contohnya saja didaerah Pinggiran Kali Ciliwung. Disana terdapat banyak bangunan yang berada persis di pinggir Kali Ciliwung. Hal tersebut sangat membahayakan jiwa dari penduduk Sekitar.

B. Minimnya lapangan Pekerjaan

Gambar 3. Pengamen yang sedang bekerja di Bus Metro Mini

Dengan banyak penduduk yang datang dari berbagai macam daerah di Indonesia, menjadi kota Jakarta sebagai kota Harapan Setiap Orang. Banyak yang datang dengan harapan mendapat pekerjaan yang layak, namun karena banyak saingan dalam mendapatkan pekerjaan yang layak , banyak orang mencari pekerjaan lain, yang tidak sesuai dengan harapan mereka sebelum datang ke Jakarta. Sebahagian besar mereka yang memiliki keahlian dan Skill, bekerja di daerah Industri untuk dijadikan pegawai Swasta dengan gaji yang cukup untuk memenuhi kehidupan. Namun bagi mereka yang tidak memiliki keahlian, kebanyakan diantara mereka menjadi seorang pedagang, pejual Jasa, seorang kuli. Selain itu ada pula yang menjadi pengimis dan pegamen di jalan.

C. Kemacetan

Gambar 4. Kemacetan parah yang terjadi di jalan Gatot Subroto

Hampir semua jalan di Jakarta mengalami kemacetan yang cukup membuat kita pusing akibat kemacetan yang terjadi. Penyebab dari kemcaetan tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah bertambahnya jumlah kendaraan yang tidak diiringin oleh jumlah pertambah jalan.  Selain itu sikap kurang disiplin dalam berkendara sering kali menimbulkan kemacetan. Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia disokong oleh beberapa daerah seperti Bogor, Bekasi, Tangerang, dan Depok. Di mana banyak masyarakat atau penduduk yang bertempat tinggal di daerah-daerah tersebut bekerja di Jakarta. Bisa dibayangkan kalau sebagian besar dari mereka menggunakan kendaraan ditambah dengan penduduk Jakarta yang terus bertambah. Ditambah dengan Jumlah Angkutan Kota yang begitu banyak Seperti, Angkot, Metro Mini, Kopaja.  Jakarta jadi membludak dan akibatnya kemacetan terjadi di mana-mana.

Pemerintah DKI Jakarta yang dipimpim oleh Bapak Gubernur Jokowi Widodo  dan Wakilnya Bapak Basuki Tjahaja Purnama dibantu dengan Lembaga Pemerintahan di DKI Jakrta sudah berupaya keras untuk mengatasi masalah kependudukan yang semakin mebludak. Adapun Solusi untuk mengtasi membludaknya penduduk di daerah Jakarta adalah :

1. Mencanangkan Program Keluarga Berencana untuk mengatasi mebludaknya penduduk di DKI Jakarta.

2. Menciptakan Lapangan Pekerjaan untuk mengurangi pengangguran dan mengatasi kemiskinan

3. Mengurangi Perpindahan penduduk dari Daerah ke DKI Jakarta

4. Menambah Jalur Alternatif seperti Busway untuk mencegah terjadinya kemacetan

5. Menerapkan usia kendaraan yang layak beroperasi khusunya bagi Angkutan Umum.

6. Menambah Jalur Khusus untuk Roda 2 dan Roda 4 agar kemacetan dapat dikurangi.

Gambar 5. Pembangunan jalan tol di daerah Priok

Semua Itu dapat terlaksana dengan baik jika Pemerintah DKI dan Masyarakatnya mau bekerja sama, agar terciptanya masyarakt yang lebih berkualitas dari sebelumnya.

Sekian postingan saya mengenai Kepdatan Penduduk di DKI Jakarta dan cara mengatasinya, kirannya postingan ini dapat bermanfaat pagi pembaca. Terima Kasih

2 thoughts on “Kepadatan Penduduk Di DKI Jakarta & Cara Mengatasinya

Leave a comment